Jenis Kabel Serat Optik
Kabel serat optik (fiber optik) terdiri dari beberapa jenis berdasarkan konfigurasinya dan jenis aplikasi. Berikut adalah beberapa jenis kabel fiber optik yang umum:
1. Single Mode (SMF):
- Memiliki inti yang sangat kecil (sekitar 8-10 mikrometer).
- Digunakan untuk transmisi jarak jauh karena memiliki attenuasi rendah dan dapat membawa sinyal dengan bandwidth yang lebih tinggi.
- Cocok untuk aplikasi seperti jaringan telekomunikasi, koneksi internet jarak jauh, dan TV kabel.
2. Multi Mode (MMF):
- Memiliki inti yang lebih besar (sekitar 50-62.5 mikrometer).
- Cocok untuk transmisi jarak pendek karena memiliki attenuasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan single mode.
- Biasa digunakan di dalam bangunan atau kampus untuk menghubungkan jaringan lokal (LAN).
3. Tight Buffered Fiber:
- Setiap serat dilapisi dengan buffer pelindung yang ketat, cocok untuk instalasi di dalam ruangan dan kabel distribusi.
4. Loose Tube Fiber:
- Serat dilindungi oleh tabung yang longgar yang memungkinkan pergerakan bebas di dalam tabung, sehingga cocok untuk instalasi luar ruangan yang memerlukan perlindungan tambahan dari lingkungan eksternal seperti kelembaban dan suhu ekstrem.
5. Armored Cable:
- Memiliki lapisan pelindung logam di luar selubung kabel, memberikan perlindungan tambahan dari kerusakan fisik.
- Digunakan di lingkungan yang berisiko tinggi terhadap kerusakan mekanis.
6. Simplex dan Duplex:
- Simplex: Hanya memiliki satu serat optik, biasanya digunakan untuk aplikasi yang hanya memerlukan satu arah transmisi.
- Duplex: Memiliki dua serat optik, biasanya digunakan untuk komunikasi dua arah seperti dalam jaringan Ethernet.
7. Ribbon Fiber:
- Terdiri dari beberapa serat optik yang diatur dalam satu baris datar, memudahkan proses penyambungan (splicing) dan instalasi massal.
Pemilihan jenis kabel serat optik tergantung pada aplikasi spesifik, jarak transmisi, dan lingkungan instalasi.
Perbedaan Kabel Fiber Optik Bawah Tanah dan Bawah Laut
Kabel fiber optik yang digunakan di bawah tanah dan di bawah laut memiliki perbedaan signifikan karena kondisi lingkungan dan kebutuhan proteksi yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara kabel fiber optik bawah tanah dan bawah laut:
Kabel Fiber Optik Bawah Tanah
1. Struktur:
- Dirancang untuk tahan terhadap tekanan dan kondisi bawah tanah seperti kelembapan, serangga, dan kerusakan mekanis.
- Memiliki lapisan pelindung yang lebih sederhana dibandingkan kabel bawah laut, namun sering kali termasuk selubung baja atau lapisan armor untuk proteksi fisik.
2. Instalasi:
- Ditanam di dalam selokan atau saluran yang digali khusus untuk kabel tersebut.
- Proses instalasi biasanya melibatkan pengeboran dan penggalian, serta bisa mencakup perlindungan tambahan seperti selongsong atau pipa PVC.
3. Pemeliharaan:
- Lebih mudah diakses dan diperbaiki karena berada di daratan.
- Inspeksi dan perawatan bisa dilakukan dengan lebih mudah dibandingkan kabel bawah laut.
4. Penggunaan:
- Umum digunakan untuk jaringan telekomunikasi, jaringan distribusi data di kota, dan koneksi antar bangunan.
Kabel Fiber Optik Bawah Laut
1. Struktur:
- Memiliki desain yang sangat tahan lama dan kompleks, termasuk lapisan proteksi multiple seperti lapisan baja, pelindung termal, dan lapisan tahan air untuk menahan tekanan besar dan kondisi korosif di bawah laut.
- Mengandung bahan khusus yang tahan terhadap serangan organisme laut seperti kerang dan hiu.
2. Instalasi:
- Dipasang menggunakan kapal khusus yang mampu menempatkan kabel di dasar laut pada kedalaman yang sangat besar, bahkan hingga beberapa kilometer.
- Proses instalasi memerlukan perencanaan yang sangat hati-hati untuk menghindari daerah dengan aktivitas seismik tinggi atau dasar laut yang berbatu.
3. Pemeliharaan:
- Lebih sulit dan mahal untuk diperbaiki karena lokasi yang berada di dasar laut. Memerlukan kapal dan peralatan khusus untuk melakukan perbaikan.
- Pemeliharaan dilakukan oleh tim khusus yang menggunakan robot bawah air atau kapal kabel khusus.
4. Penggunaan:
- Digunakan untuk menghubungkan benua atau pulau-pulau yang terpisah oleh laut, memainkan peran penting dalam jaringan telekomunikasi internasional.
- Menyediakan konektivitas internet dan telepon antar negara yang berada di jarak jauh.
Kedua jenis kabel ini sangat penting untuk infrastruktur komunikasi global, meskipun mereka menghadapi tantangan lingkungan yang sangat berbeda dan memerlukan teknologi serta metode instalasi yang berbeda.
Macam-Macam Fiber Optik
Kabel fiber optik yang digelar memiliki jenis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari penggelaran tersebut. Berikut adalah macam-macam Fiber Optik berdasarkan penggunaannya.
1. Aerial
Merupakan jenis kabel fiber optik yang digunakan untuk distribusi. Distribusi sendiri merupakan jalur dari ODC (Optical Distribution Center) menuju ODP (Optical Distribution Point). Biasanya kabel Aerial ini berada di atas menempel dengan tiang.
2. Duct Cable
Merupakan jenis kabel fiber optik yang juga digunakan untuk distribusi tetapi berada di bawah permukaan tanah pada kedalaman tertentu (biasanya 1,2 meter) dengan menggunakan pelindung agar tidak merusak core (bending). Duct cable saat ini sering dijumpai di Kota-kota yang memiliki tata ruang tidak diperbolehkan adanya penanaman tiang.
3. Direct Burried
Merupakan jenis Duct Cable yang penanamannya tidak menggunakan pelindung.
4. Submarine
Merupakan jenis kabel fiber optik yang digunakan untuk melintas laut. Kabel ini merupakan jenis kabel fiber optik paling kuat terhadap tekanan karena posisinya yang berada di dasar laut sehingga harus memiliki ketahanan terhadap air laut yang tinggi.
5. Drop Wire atau Drop Core
Merupakan kabel dengan jumlah 1 core yang digunakan untuk melakukan pemasangan jaringan rumah (biasanya dilakukan oleh IKR). kabel ini menghubungkan antara ODP dengan ONT/ONU atay sering disebut dengan modern.
6. Pigtail
Merupakan jenis kabel fiber optik berwarna kuning yang memiliki ujung konektor 1 sehingga dalam pemasangannya harus menggunakan splicer. Pigtail biasanya digunakan di perangkat pasif OTB, ODC serta ODP.
7. Patchcore
Merupakan jenis kabel fiber optik berwarna kuning seperti pigtail, memiliki diameter lebih besar dan konektor di kedua ujung. Patchcore sering digunakan pada perangkat aktif untuk menghubungkan perangkat aktif ke perangkat pasif.