FTTH dan FIBER OPTIC

ARSITEKTUR JARINGAN FIBER OPTIC

Arsitektur jaringan fiber optik melibatkan beberapa komponen utama dan dapat dirancang dalam berbagai topologi, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Berikut adalah beberapa arsitektur umum dalam jaringan fiber optik:

1. Point-to-Point (P2P): 

   - Deskripsi: Koneksi langsung antara dua titik, seperti antara dua perangkat atau lokasi.

   - Keunggulan: Latensi rendah, kecepatan tinggi, dan keamanan data yang baik.

   - Kelemahan: Memerlukan banyak serat untuk menghubungkan banyak titik.

2. Passive Optical Network (PON):

   - Deskripsi: Menggunakan splitter optik pasif untuk membagi sinyal dari satu serat optik ke beberapa pelanggan.

   - Keunggulan: Efisiensi penggunaan serat, biaya lebih rendah karena menggunakan komponen pasif.

   - Kelemahan: Kinerja dapat menurun jika terlalu banyak pelanggan yang berbagi satu serat.

3. Active Optical Network (AON):

   - Deskripsi: Menggunakan switch aktif atau router untuk mengarahkan sinyal ke pelanggan.

   - Keunggulan: Lebih fleksibel dan dapat mengatur bandwidth per pelanggan.

   - Kelemahan: Memerlukan daya listrik untuk peralatan aktif, biaya lebih tinggi.

4. Ring Topology:

   - Deskripsi: Node dihubungkan dalam bentuk cincin, dengan data yang bergerak dalam satu arah atau dua arah.

   - Keunggulan: Redundansi yang baik, jika satu jalur putus, data dapat diarahkan ke arah lain.

   - Kelemahan: Konfigurasi dan manajemen lebih kompleks.

5. Mesh Topology:

   - Deskripsi: Setiap node terhubung langsung ke beberapa node lainnya.

   - Keunggulan: Redundansi dan keandalan tinggi, jalur alternatif tersedia jika ada gangguan.

   - Kelemahan: Memerlukan banyak serat dan peralatan, biaya tinggi.


Komponen utama dalam jaringan fiber optik meliputi:

- Fiber Optic Cables: Media transmisi yang menggunakan serat kaca atau plastik untuk mengirimkan sinyal cahaya.

- Transceivers: Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan sebaliknya.

- Optical Splitters: Membagi sinyal cahaya menjadi beberapa jalur.

- Optical Amplifiers: Memperkuat sinyal cahaya untuk jarak transmisi yang lebih jauh.

- Switches and Routers: Mengarahkan data ke tujuan yang benar dalam jaringan.

Setiap arsitektur dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik dari jaringan, seperti jarak, jumlah pengguna, kecepatan yang dibutuhkan, dan anggaran yang tersedia.


INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR JARINGAN FTTH

Fiber to the Home (FTTH) adalah teknologi jaringan akses yang menggunakan serat optik untuk memberikan konektivitas broadband langsung ke rumah pelanggan. Infrastruktur dan arsitektur FTTH melibatkan beberapa komponen dan elemen penting yang mendukung layanan ini. Berikut penjelasan detailnya:


Infrastruktur FTTH

1. Central Office (CO) atau Headend:

Pusat di mana semua lalu lintas jaringan dimulai dan dikendalikan. Ini adalah tempat di mana perangkat jaringan inti, seperti Optical Line Terminal (OLT), ditempatkan.

2. Optical Line Terminal (OLT):

Perangkat di Central Office yang mengelola dan mengendalikan semua komunikasi dalam jaringan FTTH. OLT mengirimkan sinyal optik ke Optical Network Units (ONUs) atau Optical Network Terminals (ONTs) di sisi pelanggan.

3. Optical Distribution Network (ODN):

Jaringan distribusi yang membawa sinyal dari OLT ke pelanggan akhir. Komponen utama dari ODN meliputi:

    • Optical Splitters: 

Membagi sinyal optik dari satu serat menjadi beberapa jalur untuk melayani banyak pelanggan.

    • Optical Fiber Cables: 

Kabel serat optik yang menghubungkan semua elemen dalam jaringan.

    • Distribution Points (DPs): Titik distribusi di mana serat optik dibagi ke arah pelanggan yang berbeda.

4. Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Terminal (ONT):

Perangkat di rumah atau gedung pelanggan yang mengubah sinyal optik kembali menjadi sinyal listrik untuk digunakan oleh perangkat pengguna seperti komputer, TV, atau telepon.

5. Customer Premises Equipment (CPE):

Perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk mengakses layanan, seperti modem, router, atau perangkat Wi-Fi.


Arsitektur FTTH

1. Point-to-Point (P2P):

   -Deskripsi: Setiap rumah atau pelanggan memiliki serat optik yang berdedikasi dari OLT ke ONT.

   -Keunggulan: Kapasitas bandwidth yang tinggi, latensi rendah, dan keamanan yang lebih baik.

   -Kelemahan: Memerlukan banyak serat optik, sehingga lebih mahal dan rumit dalam instalasi.

2. Passive Optical Network (PON):

   -Deskripsi: Menggunakan splitter optik pasif untuk membagi sinyal dari satu serat optik dari OLT ke beberapa pelanggan.

   -Keunggulan: Penggunaan serat lebih efisien, biaya instalasi lebih rendah karena mengurangi jumlah serat yang dibutuhkan.

   -Kelemahan: Bandwidth dibagi di antara beberapa pelanggan, potensi penurunan kinerja jika terlalu banyak pelanggan berbagi satu serat.

   -Varian PON:

1. GPON (Gigabit Passive Optical Network): Menyediakan kecepatan downstream hingga 2,5 Gbps dan upstream hingga 1,25 Gbps.

2. EPON (Ethernet Passive Optical Network): Berbasis teknologi Ethernet, dengan kecepatan hingga 1 Gbps.

3. XG-PON (10-Gigabit-capable Passive Optical Network): Menyediakan kecepatan yang lebih tinggi, hingga 10 Gbps.


KABEL FIBER OPTIC

Jenis-jenis kabel Fiber Optic

Berikut adalah jenis-jenis dan struktur kabel fiber optik:

1. Single-mode Fiber (SMF):

   -Deskripsi: Memiliki inti yang sangat kecil (sekitar 8-10 mikrometer) yang hanya memungkinkan satu mode cahaya untuk melewati.

   -Keunggulan: Dapat mentransmisikan data dalam jarak yang sangat jauh dengan sedikit distorsi atau kehilangan sinyal, cocok untuk aplikasi jarak jauh seperti jaringan telekomunikasi dan internet backbone.

   -Penggunaan: Jaringan telekomunikasi, kabel bawah laut, dan jaringan metropolitan.

2. Multi-mode Fiber (MMF):

   -Deskripsi: Memiliki inti yang lebih besar (sekitar 50-62,5 mikrometer) yang memungkinkan beberapa mode cahaya untuk melewati.

   -Keunggulan: Lebih murah dan lebih mudah dihubungkan, tetapi memiliki jarak transmisi yang lebih pendek dibandingkan dengan single-mode fiber.

   -Penggunaan: Jaringan lokal (LAN), jaringan kampus, dan aplikasi jarak pendek.


Struktur Kabel Fiber Optik

1. Core:

   -Deskripsi: Inti dari kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik di mana sinyal cahaya ditransmisikan.

   -Fungsi: Media utama untuk transmisi cahaya.

2. Cladding:

   -Deskripsi: Lapisan luar yang mengelilingi inti, terbuat dari bahan dengan indeks bias yang lebih rendah daripada inti.

   -Fungsi: Memantulkan cahaya kembali ke inti, sehingga cahaya tetap berada dalam inti saat bergerak melalui serat.

3. Buffer Coating:

   -Deskripsi: Lapisan pelindung di sekitar cladding, biasanya terbuat dari plastik.

   -Fungsi: Melindungi serat dari kelembaban, kerusakan fisik, dan gangguan mikro.

4. Strength Members:

   -Deskripsi: Elemen penguat yang ditambahkan untuk memberikan kekuatan tarik tambahan pada kabel.

   -Fungsi: Mencegah kerusakan pada serat selama penanganan dan instalasi.

5. Outer Jacket:

   -Deskripsi: Lapisan luar yang melindungi seluruh kabel, terbuat dari bahan tahan cuaca dan tahan korosi seperti PVC atau polyethylene.

   -Fungsi: Melindungi kabel dari kerusakan lingkungan, kimia, dan mekanis